Beberapa pengendara biasanya tidak menyadari kesalahan sepele yang ternyata membuat motor matic cepat rusak. Pengoperasian jenis motor ini memang sangat mudah dan praktis, hanya perlu mengontrol gas serta rem kendaraan.
Jadi, tidak heran apabila banyak masyarakat yang lebih memilih motor matic dibandingkan manual. Namun, seringkali pengendara lupa bagaimana cara mengendarainya dengan benar, yang membuat kendaraan dapat berumur panjang.
Kepopuleran Motor Matic Lebih Praktis Saat Dikendarai
Jika Anda berkendara di jalan, motor yang sering dilihat biasanya berjenis matic. Kendaraan satu ini semakin populer dengan banyaknya desain terbaru, membuat populasinya banyak disukai masyarakat selain dari kepraktisannya. Sistem bahan bakarnya menggunakan injeksi atau Electronic Fuel Injection (EFI).
Sistem tersebut membuat mesin lebih irit dengan menyempurnakan sistem pembakarannya. Bahkan, kendaraannya dapat dibeli secara kredit yang semakin mempermudah masyarakat. Dari sisi desain dan teknologi menjadi pilihan masyarakat untuk menggunakannya. Pengendara juga tidak perlu repot-repot melakukan oper gigi, karena mesin matic lebih praktis saat dikemudikan.
Tapi sebenarnya lebih mudah merawat motor dengan gigi atau matic? Pada dasarnya, usia penggunaan motor gigi akan lebih panjang daripada matic, hal ini dilihat dari mesin kendaraannya. Karena mesin pada matic lebih sering membutuhkan perawatan dan sistem transmisinya lebih rumit berbeda dengan jenis manual.
Meski, secara umum faktor usia kendaraan ditentukan oleh perawatannya dan cara pemilik menggunakannya. Mesin matic sering dilakukan pergantian onderdil walaupun tergantung cara memakainya. Perawatannya rutin, termasuk pergantian oli mesin dan transmisinya secara tepat, memperhatikan kebiasaan mengemudinya agar tidak menyebabkan motor matic rusak.
7 Kebiasaan Buruk Ini Buat Motor Matic Cepat Rusak
Kebiasaan berkendara dapat mempengaruhi performa kendaraan ketika sedang digunakan dan biasanya dilupakan oleh para pengendara. Lalu, kebiasaan buruk apa saja sih yang membuat motor matic cepat rusak?
1. Tidak Sadar Menekan Tuas Rem
Seringkali pengendara lupa akan hal ini, tanpa disadari secara otomatis tangan terus-menerus menekan tuas rem. Karena ketika kendaraan sedang dikemudikan, posisi jari menempel pada handle rem dan menyebabkannya putus
Selain itu, kebiasaan menekan tuas rem ketika sedang mengemudikan kendaraan bisa membuat lampu rem putus. Komponen lainnya juga akan lebih cepat aus sebelum sampai masa pergantiannya.
2. Awal Langsung Tancap Gas
Biasanya terjadi ketika posisi lampu merah menunjukkan tanda berhenti. Pengendara tidak segan-segan memutar gas dalam-dalam di awal saat dikemudikan, memicu terjadinya kerusakan roller, v-belt, dan boros BBM.
3. Menahan Gas Motor
Pada saat kondisi macet atau berhenti, Anda masih menahan gas? Kebiasaan buruk ini dapat merusak komponen kampas kopling, ditandai dengan munculnya getaran serta akselerasi awal tarikan terasa lebih berat.
4. Tidak Menunggu Indikator MIL Mati
Penyebab motor matic cepat rusak, salah satunya karena pengendara tidak menunggu MIL (Malfunction Indikator Lamp) mati. Pemilik kendaraan langsung menghidupkan motor ketika kunci kontak diputar mengarah ke posisi ON.
5. Matikan Kendaraan Pakai Standar Samping
Segera tinggalkan kebiasaan ini jika Anda masih mematikan kendaraan menggunakan standar samping. Fitur side stand switch merupakan fitur keamanan guna mencegah motor menyala ketika standar samping diturunkan.
Ketika Anda menurunkan standar samping, kendaraan otomatis langsung mati. Namun, komponen lain seperti lampu depan belakang dan speedometer masih dalam posisi hidup, yang membuat aki tidak mampu bertahan lama.
6. Tidak Ganti Oli Gardan
Motor matic memiliki dua jenis komponen oli yang harus diganti secara rutin diantaranya oli mesin dan oli gardan. Tidak mengganti oli gardan, memicu kerusakan pada kendaraan, seperti mesin bersuara kasar.
Kualitas oli dapat mempengaruhi komponen CVT. Berdasarkan anjuran pabrikan, maksimal mengganti oli gardan setiap empat kali pergantian oli mesin, namun bisa lebih bagus jika dua kali pergantian, mengganti oli gardan.
7. Jarang Bersihkan Komponen CVT
Malas mengecek komponen CVT atau membersihkannya dapat membuat motor matic cepat rusak. Menjaga performa CVT dilakukan supaya tidak ada gejala saat akselerasi awal dan kampas kopling tidak menimbulkan suara decitan.
Perhatikan Bagaimana Cara Anda Berkendara
Salah satu hal yang harus diperhatikan pengendara ialah cara mengendarainya. Mengemudikan motor tidak boleh sembarangan, karena dapat merusak komponen CVT dan membuatnya menjadi tidak awet. Kebiasaan pengendara menggeber-geber sepeda motornya, memutar gas sambil menekan tuas rem membuat motor matic cepat rusak.
Sehingga, mengakibatkan komponen CVT hingga v-belt rusak. V-belt rentan retak hingga berakibat putus karena CVT bekerja lebih ekstra. Fungsi v-belt untuk menghubungkan mesin dan roda belakang. Jika digas, v-belt menegang, kalau ditutup maka mengendur. Putusnya v-belt menyebabkan komponen pulley rusak.
Komponen kampas kopling ganda juga lebih cepat habis jika pengemudi terbiasa membuka gas sembari menekan rem karena komponennya langsung bergesekan dengan mangkoknya. Diperlukan cara berkendara yang baik agar tetap menjaga komponen CVT lebih awet. Memutar handle gas secara perlahan hingga kondisinya stabil. Jangan langsung menarik gas dengan kasar, serta jangan menekan remnya.
Dengan begitu, cara berkendara Anda akan lebih baik dalam mempertahankan performa kendaraannya. Motor matic cepat rusak jika kebiasaan buruk tidak segera Anda tinggalkan dari sekarang.