Asma pada anak adalah salah satu mimpi buruk para orang tua, karena dapat mengganggu kesehatan dan kenyamanan si kecil. Beberapa hal yang perlu diketahui adalah mengenai gejala hingga berbagai penanganan terbaik untuk sang buah hati.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai kondisi yang membutuhkan penanganan tepat dan cepat ini, kami sudah merangkumkannya melalui artikel di bawah
Gejala, Penyebab, Hingga Penanganan Asma pada Anak
Untuk lebih mengenali tentang asma yang tejadi pada anak, maka pastikan Anda mengecek semua poin yang tersusun berikut:
1. Pengertian Asma pada Anak
Asma ialah suatu penyakit atau gangguan yang terjadi karena adanya peradangan dan penyempitan pada saluran napas.
Bagi anak-anak, penyakit ini dapat dipicu oleh banyak faktor, misalnya keturunan atau riwayat penyakit serupa di silsilah keluarga, infeksi saluran pernapasan, hingga polusi udara.
Tingkat keparahan pada setiap anak dapat berbeda ketika penyakit ini kambuh. Beberapa anak menunjukkan gejala ringan dan beberapa lainnya menunjukkan gejala berat. Oleh karena itu, biasanya penanganan harus sesuai dengan tingkat keparahan dan waktu kambuhnya.
2. Gejala Asma pada Anak yang Orang Tua Harus Ketahui
Setiap individu bisa saja menunjukkan gejala berbeda, bisa satu saja atau banyak gejala sekaligus. Namun, secara umum beberapa gejala yang mungkin muncul di antaranya ialah:
Merasakan Sesak Napas
Sesak napas termasuk paling sering terjadi, di mana tandanya adalah napas yang lebih cepat, lebih dalam, hingga terlihat lebih sulit bernapas dari biasanya.
Pada kejadian cukup parah, anak akan terlihat berusaha ekstra untuk bernapas dengan dada seperti tertarik ke dalam ketika ia mencoba bernapas. Selama sesak napas itu, ia juga bisa mengalami peningkatan detak jantung, keringat berlebih, hingga nyeri dada.
Lumayan Sering Mengalami Batuk
Sering mengalami batuk juga dapat menjadi salah satu gejala asma pada anak dengan gejala bisa terus memburuk, khususnya pada malam hari. Selain malam, gejala kedua ini juga dapat datang ketika buah hati berolahraga atau sekadar bermain biasa.
Tubuh Terlihat Lebih Lesu
Pertanda atau gejala pengiringan selama tubuh anak terlihat lesu adalah terkesan lunglai, tidak lagi tertarik dengan aktivitas kesukaan, serta tidak terlihat bersemangat sama sekali sepanjang hari.
Napas Mengeluarkan Bunyi
Gejala keempat ini biasanya beriringan dengan sesak napas, di mana bunyinya terdengar ketika ada usaha anak untuk menarik dan menghembuskan napasnya.
Mengalami Kesulitan Tidur
Penyakit ini ternyata juga dapat menyebabkan kualitas tidur pada sang buah hati menjadi menurun. Kesulitan tidur tersebut terjadi karena batuk dan sesak yang sering kambuh di malam hari akan membuatnya sulit terlelap atau lebih sering terbangun.
3. Penyebab Munculnya Asma pada Anak
Untuk faktor penyebab utama pada umumnya bersumber dari faktor genetik yang berlangsung saat di garis keturunan keluarga ada sejumlah anggota mengalami penyakit ini. Namun selain genetik, ada pencetus lainnya juga, misalnya:
- Mengalami infeksi pada saluran pernapasan secara berulang kali dan cukup parah, seperti pneumonia, pilek, infeksi sinus, serta bronkitis
- Terpaparnya anak pada sejumlah pemicu alergi atau alergen, misalnya debu, tungau, serbuk sari, dan bulu hewan
- Terpapar bahan kimia, polusi udara, udara dingin, asap, hingga bau, sehingga mengganggu saluran udaranya
- Menjalani aktivitas atau olahraga berat
4. Pengobatan Asma pada Anak
Untuk membantu menyembuhkan atau mengendalikan keparahan penyakit ini pada buah hati, maka ada beberapa langkah yang dapat Anda coba lakukan, yaitu:
Memahami Tingkat Keparahan Asmanya
Berdasarkan tingkat keparahannya, terdapat empat pembagian sesuai tingkat kesembuhannya, berupa:
- Intermittent: frekuensi kekambuhannya kurang dari sekali seminggu dan memiliki serangan singkat (kurang dua kali saat malam)
- Persisten ringan: frekuensi kekambuhannya lebih dari sekali seminggu, dengan serangan kurang sekali per hari dan mampu mengganggu tidur maupun aktivitas
- Persisten sedang: kemunculan kekambuhannya bisa setiap hari, sehingga membutuhkan obat bronkodilator agar keluhan dapat berkurang
- Persisten berat: Kemunculan gejalanya terus-menerus, sehingga dipastikan mengganggu kehidupan, sehingga harus mendapat perhatian dokter
Melakukan Pemeriksaan ke Dokter
Jika bingung menentukan sendiri tingkatannya, maka pastikanlah mengunjungi dokter untuk menerima tes fisik serta tes penunjang, misalnya rontgen dada. Untuk anak usia enam tahun dan di atasnya, kemungkinan juga menjalani spirometri atau tes paru sederhana.
Tujuan dari spirometrei ialah sebagai pengukur kuantitas udara di paru-paru buah hati serta seberapa cepat ia bisa mengeluarkannya.
Memberikan Obat Khusus Asma
Ketika sudah keluar diagnosis mengenai penyakit dan tingkatannya, maka biasanya dokter akan memberikan pengobatan lanjutan.
Tujuan dari pengobatan tersebut adalah agar saluran napasnya bisa lebih melebar, mengurangi pembengkakan, serta mengencerkan dan mengeluarkan lendir. Di mana ada dua jenis obat untuk anak, berupa controller dan reliever.
Controller berguna sebagai pencegah kambuhnya gejala, lalu reliever agar gejala dapat mereda dengan cepat. Dengan semua informasi tentang asma pada anak di atas, maka jika menemukan gejalanya pada sang buah hati, pastikanlah untuk memeriksakan ke dokter.