Istilah prinsip frugal living sejak beberapa tahun ke belakang cukup mendapat sorotan masyarakat. Kecenderungan gaya hidup konsumtif membuat masyarakat mulai menyadari penting untuk hemat dan bijak mengelola keuangan.
Sebenarnya cara menghemat dan mengelola keuangan sudah dilakukan oleh semua orang sejak lama. Namun penggunaan kata frugal living terdengar baru dan jadi tren. Penerapan lifestyle frugal living juga berbeda-beda setiap orang.
Prinsip dasar frugal living sangat sederhana yaitu mengendalikan pengeluaran agar tidak melebihi pemasukan. Meskipun tidak selalu imbang dengan pendapatan, namun fokusnya adalah mengutamakan kebutuhan dasar dan meminimalisir lifestyle konsumtif berlebihan.
Mengulas Pengertian dan Konsep Frugal Living
Tidak sedikit yang menganggap prinsip frugal living sama seperti pelit, padahal keduanya 2 hal berbeda. Karena prioritasnya adalah keuangan maka harus memahami tujuan finansial tersebut ke arah apa dan bagaimana mencapainya. Berbeda dengan pelit, frugal living bukan berarti membuatmu jadi hidup berhemat yang sangat ekstrim.
Kamu tetap bisa makan 3 kali sehari asalkan mampu mengendalikan finansial untuk memenuhi kebutuhan pokok tersebut. Frugal living artinya menekankan manajemen keuangan secara bijak di mana hanya membeli barang yang benar-benar diperlukan. Jadi perlu berpikir berkali-kali, apakah sudah jelas dibutuhkan atau hanya sekadar ingin membelinya saja.
Frugal living juga merupakan bentuk kepedulian masyarakat terhadap perubahan iklim dan keberlanjutan. Gaya hidup ini disebut mampu mengurangi dampak lingkungan seperti mendukung produk lokal, daur ulang, dan meminimalisir penggunaan plastik. Prinsip frugal living makin banyak jadi bahan perbincangan di platform media sosial ketika masa pandemi.
Sebab keadaan saat itu serba kekurangan sehingga masyarakat harus memutar otak dan menata kembali pola konsumsinya. Adapun upaya menekan anggaran dapat dilakukan dengan menanam sayur-sayur dan mengolahnya sendiri menjadi bahan makanan. Asalkan konsisten dan bijak membeli produk, maka frugal living akan mudah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Apa Saja Prinsip Frugal Living?
Jika kamu ingin memulai menerapkan gaya hidup frugal living, ada beberapa prinsip yang perlu dipahami. Pastikan perencanaan keuanganmu sudah baik sehingga lebih mudah dalam menentukan skala prioritas.
-
Mendahulukan Dana Darurat
Prinsip frugal living yang pertama adalah mendahulukan dana darurat. Masa pandemi menjadi pelajaran penting bahwa krisis dapat terjadi kapan saja secara mendadak. Menyiapkan dana darurat adalah salah satu bentuk langkah persiapannya.
Sebenarnya dana darurat yang ideal adalah setara dengan enam bulan pendapatan. Kalau lebih dari 6 bulan justru lebih baik karena kamu punya banyak cadangan untuk situasi dan kondisi darurat.
-
Hanya Membeli Barang Keperluan
Menjalani frugal living harus selalu jeli dan mencatat ke mana anggaran pergi melalui jurnal atau pembukuan. Selalu kontrol budget untuk makan agar tidak melebihi aturan yang sudah ditetapkan.
Contoh mudah lainnya adalah usahakan rajin memasak sendiri untuk kebutuhan makan sehari-hari. Kamu bisa menanam sayuran untuk bahan masak selama beberapa hari agar dapat memotong biaya pengeluaran kurang lebih 50%.
-
Menghindari Pemborosan
Prinsip frugal living ini dapat dilakukan dengan cara memanfaatkan diskon ketika membeli barang yang memang benar-benar diperlukan. Atau jika ada barang tidak terpakai dapat menjualnya ke perongsok, hitung-hitung sebagai tambahan tabungan.
Sortir juga biaya bulanan platform langganan khususnya bagi anak muda yang tidak lepas dari media hiburan. Tidak semuanya harus gratis iklan, pilihlah satu atau dua platform yang paling sering dipakai.
-
Cari Alternatif Lebih Murah
Pemilihan transportasi juga perlu diperhatikan karena beberapa di antaranya memiliki tarif lumayan tinggi. Misalnya dengan memanfaatkan bus kota untuk bepergian daripada taksi agar tidak perlu merogoh kocek dalam-dalam.
Atau menggunakan kereta untuk menempuh jalan darat satu ke lainnya. Bisa juga menggunakan produk hemat energi untuk memotong biaya listrik bulanan. Meskipun agak mahal namun dampaknya jangka panjang dan layak diterapkan.
-
Menjaga Keseimbangan Keuangan
Memanajemen finansial secara bijak tentu merupakan prinsip frugal living paling mendasar. Perlu konsisten dalam menjalani hidup berhemat karena tidak mudah menahan diri membeli barang-barang yang sebenarnya tidak perlu.
Ketika sudah berada pada taraf hidup mapan dengan dana darurat cukup untuk kebutuhan pokok, maka sisa uang dapat diinvestasikan. Investasi jangan hanya berpatok pada keuntungan cepat, pastikan tidak salah strateginya tepat.
-
Tetap Healing untuk Mengurangi Stres
Hidup hemat bukan berarti tidak pernah mengeluarkan uang untuk jalan-jalan. Kamu tetap bisa menjalani me time demi menyegarkan pikiran dari mobilitas sehari-hari. Jangan terlalu terkekang dengan frugal living sehingga menjadi stres.
Namun kamu harus tetap membuat rancangan anggaran saat akan jalan-jalan. Dengan begitu pengeluaran untuk makan, tempat tinggal, oleh-oleh, dan sebagainya tidak keluar dari batasan.
Pada dasarnya gaya hidup minimalis ini berdampak positif untuk jangka waktu yang lama. Perlu kemampuan menahan diri agar tidak kebablasan dan terhindar dari pemborosan dengan cara menerapkan prinsip frugal living.